Bos Cinangkiek Gamang, Nofi Candra-Yulfadri Makin Dicintai Masyarakat?

Arosuka, Bidikkasusnews.com - Kendati perhelatan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Solok masih beberapa bulan lagi, dan saat ini baru masuk tahapan kampanye, namun hampir dipastikan pasangan Nofi Candara - Yulfafri Nurdin, nomor urut 1 sudah terlihat menang selangkah.

"Ternyata ada kandidat pasangan calon kepala daerah yang gamang seakan merasa akan kalah bersaing dengan pasangan calon nomor urut 1 ini, sehingga cara-cara tak bijak atau biasa disebut black campaign mulai dilancarkannya.

"Sebegitu bernafsunya calon kepala daerah yang populer disebut bos CINANGKIEK, mereka seolah tidak punya waktu lagi untuk memaparkan visi dan misinya, karena sibuk ngoceh tak karuan, "ciloteh warga masyarakat di warung kopi pagi itu di Air Batumbuk.

Bahkan segala ocehan dan lontaran kata-kata arogan yang dibunyikan "Tabujua lalu, tabalintang patah, kok ndak dek Ang di Den, siap menghabiskan apa yang dimiliki untuk ini".
Tak hanya itu, banyak lagi ocehan dan tindakan lain yang mereka lancarkan, seperti penyegelan rumah Wakil Bupati Yulfadri Nurdin berdalih tagih hutang, menghadang Sat Pol PP tak senonoh, ocehan "siapa itu Irwan Efriadi, orang Sangir bukan orang Kabupaten Solok".

Begitupun serangan tim suksenya memelalui medsos/facebook yang terkesan disiapkan bikin gaduh cari lawan. Seperti baru-baru ini muncul postingan akun facebook bertulisan "mungkinkah Karah-karah akan mengalahkannya". Diduga pemilik akun Fb yang berinisial WR itu adalah tim suksesnya group Cinangkiek.

Melihat maraknya saling serang antar tim sukses kandidat calon Kepala Daerah akhir-akhir ini membuat para tokoh masyarakat prihatin. Mereka berharap dan menghimbau semua tim sukses pasangan kandidat untuk menjaga etka dan sikap saling menghargai di Kab. Solok yang memakai budaya 'raso jo pareso'.

"Ini kalau dibiarkan akan menjadi preseden buruk. Karena kondisi ini telah membuat masyarakat resah dan sudah tidak nyaman lagi kalau terus menerus diberikan tontonan yang saling serang itu,"ungkap tokoh pemangku adat yang belum mau namanya ditulis saat bincang dengan awak media di Arosuka baru-baru ini.
Mencermati kondisi politik yang sudah tidak karuan itu, akhirnya Nofi Candara - Yulfafri Nurdin, nomor urut 1. Menghimbau para pendukungnya untuk senantiasa 'sabar' menghadapi berbagai hantaman badai politik hitam menyerang hampir setiap saat itu.

Nofi Candra menegaskan, usah menanggapi setiap ucapan yang menyakitkan, biarlah sabar untuk tidak membalasnya. Karena jika kita telah berlaku baik pada posisi yang benar, maka Allah pasti akan membimbing kita dan orang yang memusuhi kita itu akan jatuh dan akan menelan kata-katanya sendiri.

Karena akan ada hukum alam bagi mereka yang keluar dari rasa kemanusiaan, (bagi yang menabur angin pasti akan menuai badai). Nomor 1 :Ketuhanan Yang Maha Esha. Insya Allah,- Menang," imbuh H. Nofi Candra generasi muda milenial pemilik PT. Citra Nusantara Mandiri (CNM) dan pengusaha NC Plaza yang juga adalah mantan DPD. RI itu penuh makna.

Kepada seluruh pendukung NC-Yul berseru, jangan ikuti cara mereka tersebut, kita fokus menyuarakan program dibidang pertanian dan pariwisata yang disebut "Membangunkan Raksasa Tidur". Komitmen Kita adalah menjadikan Solok bersatu tanpa adanya perpecahan. Karena pemimpin itu penyejuk penentu arah, mengayomi masyaraktnya bukan malah sebaliknya.

Menanggapi fenomena black campaign itu, pemerhati hukum D. Darwis SH mengatakan, kampanye hitam atau black campaign yang
dilakukan pada Pilkada adalah pelanggaran seperti diatur dalam Pasal 187 ayat (2) Perppu 1/2014 jo. Pasal 69 huruf c UU Nomor 8 Tahun 2015 yang berlaku, sanksi bagi pelaku kampanye Pilkada berupa menghasut, memfitnah, mengadu domba partai politik, perseorangan, dan/atau kelompok masyarakat adalah pidana penjara paling singkat tiga bulan atau paling lama 18 bulan dan/atau denda paling sedikit Rp600 ribu atau paling banyak Rp6 juta.

Fenomena ini Kata pria lulusan Fakultas Hukum Unand Padang ini, tak hanya merugikan calon yang tengah bersaing. Sesungguhnya fenomena kampanye hitam ini kata Dia menambahkan sangat merugikan masyarakat sebagai pemilih. Karena pemilih tak terpenuhi haknya untuk mengetahui program-program yang diusung oleh calon pemimpinnya.

"Selayaknya kontestasi, para kandidat dan tim suksesnya berlomba-lomba untuk menarik simpati masyarakat melalui gaya dan cara masing-masing. Bahkan seharusnya para calon kepala daerah sejak akhir tahun lalu sudah mulai mencuri start dengan ‘menjajakan dirinya’ baik di media cetak, media elektronik hingga media online, bukan malah sibuk ingin menjatuhkan lawan melalui black campaign," ujar D. Darwis. (Am Charlen)

Artikel Terkait

Berita|Sumbar|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya

 


 


 

 


VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami