Labura, Bidikkasusnews.com - Kebijakan dan keberpihakan pemerintah Kab. Labura kedepan harus menitik beratkan kepada seluruh agama, kelompok dan golongan. pemerintah harus menjadi pengayom untuk semua orang, hal itu disampaikan Calon Wakil Bupati Labura Haris Muda Siregar, MM pada acara silaturahmi dan temu rasa masyarakat Nasrani di Desa Gunung Melayu, Kec. Kualuh Selatan, Sabtu (10/10).
Dalam kesempatan itu Calon Wakil Bupati Labura yang terkenal santun dan ganteng itu menyampaikan kedepan pemerintah harus hadir untuk semua, bukan untuk komunitas dan kelompok tertentu.
Kapten Inf. (Purn) Darno yang memiliki latar belakang sebagai prajurit TNI tentu semangat membangun dalam kebhinekaan tidak perlu kita ragukan. Lebih 28 tahun mengabdi diseluruh penjuru Indonesia. Hari ini karena keterpanggilan untuk membangun Kab. Labura Kapten Inf. Darno (Purn) bersedia mengundurkan diri untuk maju sebagai Bupati semata-mata karena kecintaan terhadap Kab. Labura, “sontak seluruh masyarakat tepuk tangan mendengarkan pidato HMS”.
Tidak boleh ada lagi nepotisme di Labura, semua harus kita lakukan reformasi mental bahwa pemerintah tugasnya sebagai pengayom, bukan untuk di ayomi, “pungkas HMS”.
Fasilitas rumah ibadah dan kegiatan keagamaan harus benar-benar dapat dilakukan di daerah kita. Jangan lagi kita mendengar ada oknum kelompok tertentu yang mengambil keuntungan pribadi dari pemerintah Kab. Labura.
R. Nababan menyampaikan bahwa dari semua Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati hanya pasangan nomor urut satu yang tidak pernah membeda-bedakan agama, suku dan ras.
Karena itu kami meyakini jika Darno-HMS menang menjadi Bupati-Wakil Bupati pasti dapat berdiri disemua agama dan golongan.
Lebih lanjut R. Nababan menyampaikan saat ini bukan Darno-HMS yang membutuhkan kita, tapi masyarakat Kab. Labura yang membutuhkan kepemimpinan mereka, “beber R. Nababan”.
"Saya mengenal pribadi ananda HMS, belum pernah saya mendengar beliau mempunyai catatan buruk, melainkan terkenal karena kesantunan dan kerendahan hatinya. Pemimpin seperti ini yang kita butuhkan di Labura, “pungkasnya”.
(Eko S Rino)
Komentar