Kasus pemberhentian sepihak penerima PKH ini mencuat kembali setelah kepala desa sei-buluh Subandi melakukan konfrensi pers kamis,(20/09/2024)dengan salah satu media(media online-red).
Dalam konferensi pers tersebut Kepala Desa Subandi mengatakan tidak pernah memberhentikan keluarga irwanto dari penerima manfaat PKH,tetapi kepala dusun suka makmur lah yang mengajukan pemberhentian keluarga irwanto dari penerima PKH.
Yang menjadi pertanyaan bagi keluarga irwanto bersama ketua DPP LSM PKN junaidi nasution dan wartawan media Bidik Kasus beberapa waktu yang lalu,kepala desa subandi tidak mau bertemu dan enggan untuk dikonfirmasi tentang hal ini,dan sekarang kepala desa subandi mengkambing hitam kan kadus suka makmur suprat.
Saat ketua DPP LSM PKN dan wartawan bidik kasus mencoba menghubungi kepala dusun suka makmur suprat melaui via telepon seluler "saya tidak ada mengajukan pemberhentian keluarga irwanto dari PKH pak,coba tanya kepala desa".ujar kadus suka makmur yang tidak mau dirinya disalahkan.
Jelas dalam masalah ini kepala desa Subandi diduga melempar bola panas kepada kadus suka makmur suprat,"siapa lagi yang mau dikorbankan kades subandi ini,bisa jadi kadus suka makmur ini mau dikorbankannya,lempar batu sembunyi tangan,dasar pemimpin zolim tidak pro rakyat"ucap junaidi nasution dengan geram.
Ketua DPP LSM PKN Junaidi nasution mengecam keras ulah kepala desa sei buluh ini,"berharap bupati serdang bedagai Darma wijaya menindak tegas kepala desa subandi yang tidak ada tanggung jawab terhadap warganya ,bila perlu di evaluasi dan diberikan sanksi keras agar tidak mencoreng program dambaan yang telah berjalan dan akan masuk dambaan jilid II,bersihkan kabupaten serdang bedagai dari pemimpin pemimpin berfikiran kotor "pungkas Junaidi Nasution.
(Rikky Ramayadi Inata)
Komentar