Sakit Bertahun-Tahun, Warga Labura Tidak Dapat Perhatian Pemerintah Desa

Labuhanbatu Utara, bidikkasusnews.com - Mengalami sakit bertahun-tahun Paimin (49) Warga Dusun Kampung Lima Puluh Barat, Kec. Kualuh Selatan, Kab. Labuhanbatu Utara (Labura), Prov. Sumatera Utara diduga tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah Desa Tanjung Pasir. (04/09/2024). 

Paimin seorang duda dan ayah dari 1 (satu) orang anak mengalami sakit sejak Tahun 2004 yang mana dimasa itu ia sedang merantau di Provinsi Riau, namun dikarenakan sakitnya tidak kunjung sembuh dan semakin parah ia kembali kekampung halamannya Tahun 2016.

Semenjak Tahun 2016 hingga sekarang sakit yang diderita Paimin semakin parah, dan kebutuhan sehari-hari paimin dipenuhi oleh anaknya Rama yang bekerja sebagai Pekerja Bangunan, sementara Rama saat ini sudah memiliki Istri dan 1 (satu) Anak , dengan pekerjaan Rama yang tidak memiliki hasil tetap Rama sangat mengharap sekali Perhatian Pemerintah terhadap ayahnya sehingga dapat membatu mereka setidaknya untuk asupan Giji ayahnya yang sedang sakit.

Mandapat informasi tersebut Media datang ke kediaman Paimin, setiba di Rumah Paimin media melihat Kondisi Paiman yang sangat memprihatinkan, Paimin menyampaikan kepada media, bahwa ia merasa jenuh dengan penyakitnya, dan ia juga merasa sedih karena ia hanya menjadi beban anaknya.

"Uda pasrah pak, kasian saya sama anak saya, dia kerja banting tulang hanya untuk mengurusi saya, sementara ia punya istri dan anak, anak saya cuma dia satu-satunya". Ucapnya kemedia dengan nada sedih. 

Ditempat yang sama Rama anak Paimin mengatakan pernah mendapat bantuan beberapa kali namun hingga sekarang tidak pernah lagi memdapatkan bantuan dari mana pun.

"Dimasa Covid-19 pernah dapat bantuan, terakhir dapat bantuan Tahun 2021, setelah itu sampai sekarang tidak pernah lagi mendapat bantua". Jelasnya. 

Selanjutnya ia mengatakan, sebenarnya mereka berharap mendapatkan BLT DD dan Bansos tapi gak pernah mendapatkan menurutnya banyak yang orang mampu dari mereka dapat, namun ia takut menyebutkan identitas orang tersebut.

"Berharap ayah saya dapat BLT dan Bansos, padahal yang lebih mampu dan sehat dari ayah dapat sementara ayah saya tidak, nanti kalau disebutkan payah". Tegasnya. 

Lebih lanjut Rama juga mengatakan ayahnya dapat beras tapi seperti yang lain-lain selalu dapat, menurutnya kalau ada beras yang sisa baru mereka dapat.

"Kalau beras kadang dapat kadang tidak, kalau ada yang tidak ngambil beras, kami dapat tapi kalau gak ada sisa ya gak dapat kaya orang-orang lain". Pungkasnya. 

Dikonfirmasi Puskesmas Tanjung Pasir, Kapus Sedang Ke Dinas Kesehatan, dan menurut Tata Usaha dan pegawai lainnya Paimin adalah salah satu Pasien Kusta mereka, dan menurut mereka Tahun 2017 sudah sembuh, namun merka tidak tau kalau sakitnya kambuh lagi hingga sekarang dikarenakan tidak pernah lagi datang dan konsultasi ke Puskesmas. (04/09/2024). 

Menurut pegawai Puskesmas yang tak ingin disebutkan namanya, bekisar tahun 2017 atau 2018 Ia pernah menemui Paimin hanya makan mie instan dan ia menghimbau tidak boleh makan mie instan, namun karena keuangan Paimin tidak memadai sehingga ia tidak bisa berkata kata lagi, sehingga pegawai tersebut memohon kepada Kepala Desa agar membatu Paimin Karena Kondisi Paimin saat itu membutuhkan asupan gizi yang cukup.

"Uda sempat sembuh bapak itu, itu dia kekurangan asupan gizi itu, dulu pernah saya tengok makan Indomie saya larang, tapi gimana lagi ekonomi mereka pun tak memadai, sudah pernah juga saya mohon ke Kepala Desa untuk bantu pak Paimin, tapi gak tau seterusnya dibantu atau tidak". Jelasnya. 

Dikonfirmasi PJ. Kepala Desa Tanjung Pasir, ia tidak ditempat, dan media diterima oleh Ari Adlin, ia mengkonfirmasi ke kadus via telepon dan media menanyakan kelayakan Paiman untuk mendapatkan bantuan.

"Layak si pak, sebagai Kepala Dusun Kita hanya mengusulkan, BLT DD itu dulu sudah dapat dia pak, dan beras pun saya kasi karena saya prioritaskan dia itu". Jelas kadus pada saat di telpon.

Ditanyakan oleh media terkait Musyawarah Dusun (Musdus) untuk penerima bantuan tersebut. Ari mengatakan dulu belum ada Musdus, ditahun 2023 baru pengajuan berdasarkan Musdus Menurut Ari pada kelompok perkumpulan orang yang vokal dan keluarganya yang diajukan, dan ia tidak tau.

"Dulu belum ada Musdus bang, semenjak peraturan baru ini baru pakai Musdus, terkadang Musdus ini, taulah perkumpulan sekelompok orang, yang jelas siapa yang vokal ya pasti dia memasukkan namanya dan keluarganya, itulah yang tidak kita tau". Paparnya

Untuk mendapatkan kepastian lebih lanjut, media meminta kepada Ari agar menagendakan petemuan dengan PJ. Kades Tanjung Pasir, namun menurut Ari walaupun jumpa sama PJ Kades tetap dia juga nanti yang menjelaskan, dan Ari juga mengatakan akan menyampaikan kepada PJ. Kades terkait Paimin sehingga nantinya menjadi prioritas bantuan.

"Kalau jumpa PJ bang saya juganya nanti yang jelaskan disuruhnya, nanti saya sampaikan bang ke PJ supaya di prioritaskan di bantuan BLT DD". Tandasnya. 

(Ricki Chan)

Artikel Terkait

Berita|Sumut|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya

 


VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami