Medan, bidikkasusnewa.com - Bagi sebagian orang, traveling merupakan kegiatan yang erat kaitannya dengan bersantai atau sekadar menikmati pemandangan baru yang indah. Namun, bagaimana jika hobi traveling diwujudkan sebagai sarana untuk berkontribusi pada masyarakat? Hal inilah yang dilakukan oleh Nabila, ketika ia menyalurkan hobi travelingnya dengan mengikuti program pengabdian untuk masyarakat.
Sejak kecil, Nabila yang sudah memiliki ketertarikan traveling, ditambah rasa ingin tahu yang besar membuatnya senang menjelajahi tempat-tempat baru dan bertemu orang-orang dari latar belakang budaya berbeda. Seiring waktu, pada saat memasuki masa kuliah, Nabila mulai aktif mencari kesempatan untuk menyalurkan hobinya melalui kegiatan yang bermanfaat, salah satunya adalah program pengabdian masyarakat. Bagi Nabila, traveling bukan sekadar untuk dirinya sendiri, tetapi juga tentang bagaimana ia bisa berkontribusi pada tempat ia kunjungi.
Sebagai seorang yang peduli pada perkembangan sosial dan pendidikan di daerah-daerah pelosok, Nabila menyadari bahwa banyak hal yang bisa ia lakukan untuk berkontribusi. Ia pun mulai bergabung dalam berbagai program pengabdian masyarakat, yang membawanya ke berbagai daerah di Sumatera Utara dan bahkan hingga Aceh.
Salah satu daerah yang paling membekas di hati Nabila adalah Aceh, tempat di mana ia ikut serta dalam kegiatan membantu pendidikan anak-anak di desa terpencil. Ia berbagi kisah tentang bagaimana anak-anak di sana begitu antusias belajar meskipun fasilitas yang mereka miliki jauh dari kata memadai. Melihat semangat mereka, Nabila merasa lewat program pengabdian masyarakat inilah ia dapat berkontribusi, ia mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran hidup yang tidak bisa ia dapatkan hanya dari buku atau teori di kelas.
Di Sumatra Utara sendiri, Nabila tergabung dalam komunitas Rumah Belajar. Melalui program Rumah Belajar, Nabila bersama timnya mengadakan kegiatan-kegiatan untuk memberdayakan anak-anak dan orang muda, seperti pelatihan keterampilan, program literasi, hingga sosialisasi mengenai lingkungan. Kegiatan tersebut, meskipun sederhana, memberikan dampak positif bagi anak-anak tersebut.
Nabila menunjukkan bahwa perjalanan bisa lebih dari sekadar aktivitas bersantai. Baginya, traveling bisa menjadi sebuah misi untuk memberi dampak positif, seperti yang ia lakukan dalam program pengabdian masyarakat. Melalui aktivitas ini, ia berhasil menggabungkan keinginannya menjelajahi tempat baru dengan keinginannya untuk berbagi dan berkontribusi.
Selain berdampak pada masyarakat, perjalanan Nabila juga merasakan manfaat bagi dirinya sendiri. Dalam setiap kunjungan ke daerah baru, ia selalu menemukan hal-hal yang membuatnya berpikir lebih luas tentang kehidupan. Bagi Nabila, pengalaman di lapangan memberinya perspektif dan pemahaman tentang isu-isu sosial, pendidikan, dan kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Ia menjadi lebih sadar bahwa kehidupan tidak selalu berjalan mudah bagi sebagian orang, dan justru hal ini yang mendorongnya untuk terus berkontribusi lewat cara yang ia bisa.
Nabila berharap, melalui pengalaman-pengalamannya ini, ia bisa menginspirasi generasi muda bahwa dengan niat yang kuat, hobi bisa diubah menjadi aktivitas yang bermanfaat bagi orang lain. Traveling tidak harus selalu menguras kantong dan waktu tanpa manfaat, tetapi bisa menjadi sarana untuk belajar, berbagi, dan berbuat baik.
(*)
Komentar