Medan, bidikkasusnews.com - Perumda Tirtanadi sedang menghadapi tantangan besar dalam mengatasi gangguan pelayanan air pasca bencana tanah longsor yang terjadi Rabu dini hari, (27/11/2024).
Plt
Direktur Utama Perumda Tirtanadi, Ewin Putra, bersama Plt Direktur Administrasi
dan Keuangan, Sahrim Siregar, menyampaikan, longsor ini memutus jalur pipa dari
sumber mata air IPAM Sibolangit, yang berdampak signifikan pada produksi air
minum di sebagian besar Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang.
Menurut
Ewin, gangguan juga memengaruhi beberapa instalasi pengolahan air lainnya
seperti IPAM Deli Tua, TNS, Sunggal, dan Limau Manis karena meluapnya aliran
sungai-sungai yang menjadi sumber air baku, seperti Sungai Deli, Sungai
Belawan, dan Sungai Belumai.
Ewin
bersama timnya langsung terjun ke lokasi untuk memantau kondisi dan
memerintahkan petugas bekerja maksimal dengan tetap memperhatikan keselamatan
kerja.
Perbaikan
pipa yang rusak di Sibolangit menjadi tantangan besar karena Medan yang curam
dan risiko longsor susulan.
Ewin
memohon pengertian dan dukungan masyarakat, di sejumlah wilayah Medan terutama
Johor, yang sangat terdampak akibat terganggunya suplai air dari Sibolangit.
Ia
menambahkan bahwa IPAM Deli Tua, TNS, Sunggal, dan Limau Manis perlahan mulai
kembali beroperasi. Namun, normalisasi penuh masih membutuhkan waktu,
tergantung pada kondisi aliran sungai yang meluap.
Warga,
seperti Lea dari Medan Johor, masih mengeluhkan minimnya suplai air. Beberapa
rumah tangga dengan sumur bor menjadi sumber air sementara bagi warga sekitar,
yang rela berbagi untuk membantu sesama. Situasi ini menunjukkan solidaritas
masyarakat meski tengah menghadapi kesulitan.
Perumda
Tirtanadi terus bekerja keras menyelesaikan perbaikan secepat mungkin dan
berharap situasi segera membaik untuk memastikan pelayanan air kembali normal.
(Ariayansah Lubis)
Komentar