Penulis : Indah Amaliyah Siregar
( Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan )
Pendidikan sangat penting untuk membangun kepribadian dan kualitas generasi muda, sehingga mereka siap menjadi generasi emas yang mampu menghadapi tantangan zaman. Pendidikan dalam Islam bukan hanya tentang menyampaikan ilmu, tetapi juga tentang membentuk akhlak yang baik dan karakter yang kuat. Rasulullah SAW mengatakan, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi” (HR. Bukhari dan Muslim). Pendidikan, baik di rumah maupun di sekolah, sangat penting untuk menghasilkan generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlak. Dalam hal ini, strategireward dan punishment sangat memengaruhi karakter anak. Islam mengajarkan bahwa cinta dan kasih sayang adalah dasar dalam pendidikan, tetapi cinta juga harus diiringi dengan aturan. Oleh karena itu, kedua strategi ini dapat membantu anak mendorong perilaku yang lebih baik jika diterapkan dengan benar.Reward dalam membangun karakter positif : reward atau penghargaan, berfungsi sebagai motivasi untuk mendorong anak untuk terus melakukan perbuatan baik. Penghargaan dalam Islam dapat berupa hadiah materi serta pujian, pelukan, atau katakata yang membangun, seperti "Alhamdulillah, kamu hebat". Pujian ini meningkatkan kepercayaan diri anak dan mendorong mereka untuk terus berprestasi.
Contoh reward yang dapat diterapkan antara lain:• Pujian verbal “bagus sekali nak”• Memberi tepuk semangat kepada anak• Memberikan bintang penghargaan atau stiker untuk tugas yang diselesaikan dengan baik dan Memberikan hadiah kecil Punishment sebagai upaya koreksi dan pembelajaran : Punishment atau hukuman, adalah konsekuensi atas perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai dan norma Islam. Namun, tujuan hukuman dalam Islam bukanlah untuk menyakiti, tetapi untuk mengajar.
Hukuman harus selalu disertai dengan penjelasan agar anak memahami kesalahannya dan ingin memperbaikinya.Contoh punishment yang dapat diterapkan antara lain:• Mengurangi waktu bermain.• Meminta anak memperbaiki kesalahannya• Memberikan tugas tambahan Selain guru, keluarga juga sangat penting dalam mendidik anak, terutama dalam menerapkan strategi reward dan punisment. Keluarga adalah lingkungan pertama tempat anak tumbuh dan berkembang.
Keluarga tidak hanya memberikan kasih sayang, tetapi juga menanamkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab. Orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam menerapkan prinsip-prinsip ini agar anak-anak belajar mengenali tindakan yang baik, mendapatkan penghargaan, dan mengetahui konsekuensi dari kesalahan. Kunci keberhasilan penerapan reward dan punishment adalah keseimbangan.
Jika terlalu banyak reward dapat membuat anak merasa manja, sementara terlalu banyak punisment dapat membuat anak takut dan tidak semangat. Maka, sangat penting untuk menggabungkan kedua strategi ini dengan hati-hati. Dalam perspektif Islam, ini juga mencerminkan keseimbangan antara cinta dan rasa takut kepada Allah, mengajarkan anak-anak untuk berperilaku baik dengan menyadari akibat dari tindakannya.Dengan menggunakan reward dan punishment dengan benar, anak-anak akan belajar tentang konsekuensi dari apa yang mereka lakukan.
Mereka tidak hanya memiliki keinginan untuk berprestasi, tetapi mereka juga memiliki ahlak yang muliadan rasa tanggung jawab yang tinggi. Generasi emas diharapkan memiliki kecerdasan, pengetahuan, moralitas, dan kesiapan untuk menghadapi tantangan masa depan. Membentuk generasi emas yang beriman, berilmu, dan berakhlak sangat penting jika pendidikan didasarkan pada nilai-nilai Islam dan diterapkan dengan cara yang seimbang dan penuh kasih sayang. Dalam hal ini, orang tua, guru, dan masyarakat memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pertumbuhan generasi yang tidak hanya pintar tetapi juga berakhlak mulia dan siap menjadi pemimpin bertanggung jawab di muka bumi.
(Effendi Pohan)
Komentar