Medan, bidikkasusnews.com – PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), bagian dari Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang berfokus pada layanan multipurpose, bersama Rumah Zakat dan Puskesmas Kelurahan Terjun, menyelenggarakan kegiatan edukasi bertajuk Kelas Stunting pada Kamis (19/12) lalu. Acara ini dihadiri oleh orang tua balita yang masuk kategori stunting dan gizi buruk di Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih kepada orang tua mengenai kesehatan bayi dan balita, terutama dalam mencegah dan menangani stunting. Hal ini merupakan bagian dari program Desa Bebas Stunting Pelindo, yang menjadi salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Acara dimulai dengan sesi pembukaan, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh dr. Tissa R. Hasibuan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dalam sesi ini, para orang tua diberikan informasi praktis yang diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kesehatan balita mereka.
VP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) SPMT, Joni Ilyas mengungkapkan, program ini menyasar 50 balita yang teridentifikasi mengalami stunting dan gizi buruk di Kecamatan Medan Marelan, dengan rincian berikut, untuk Balita kategori stunting tersebar di Kelurahan Labuhan Deli (12 anak), Kelurahan Paya Pasir (4 anak), Kelurahan Terjun (7 anak), Kelurahan Rengas Pulau (7 anak), dan Kelurahan Tanah 600 (4 anak).
"Selain Balita kategori stunting, tercatat juga Balita denan kategori gizi buruk yang tersebar di Kelurahan Terjun (8 anak) dan Kelurahan Rengas Pulau (8 anak). Program Kelas Stunting ini akan berlangsung selama 6 bulan, mulai dari September 2024 hingga Februari 2025," terang Joni.
VP Komunikasi Korporasi & Protokoler SPMT, Farid Chairmawan menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, SPMT berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan generasi sehat dan bebas dari stunting. "Program ini juga mencerminkan semangat kolaborasi antara perusahaan, komunitas, dan instansi kesehatan setempat dalam menciptakan perubahan positif bagi masyarakat," imbuh Farid.
Sebagai penutup, kegiatan dilanjutkan dengan pengukuran berat dan tinggi badan balita, yang menjadi bagian dari pemantauan tumbuh kembang anak selama program berlangsung. Langkah ini bertujuan untuk memastikan intervensi yang diberikan dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi balita di wilayah ini.
(SURYONO)
Komentar