Labuhanbatu Utra, bidikkasusnews.com - Miris Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum di Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan Pagu 9,5 Milyar lebih yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kini menjadi topik perbincangan Masyarakat dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan di khalayak ramai. (18/01/2025).
Berdasarkan pengumuman di Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) dengan Kode Rencana Umum Pengadaan (RUP) 47895134, Nama Peket Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Umum, KLPD Kabupaten Labuhanbatu Utara, Satuan Kerja Dinas Perpustakaan dan Arsip, Sumber dana APBD Kab. Labura Rp. 10 Milyar.
Lebih lanjut dalam pengumuman di jelaskan juga Spesifikasi Pekerjaan bahwa gedung dilengkapi sistem anti kebakaran, tiang pancang, Ipal dan Penangkal Petir.
Seblumnya dikonfirmasi Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Labura Drs. H. Sofyan Yusma, M. Si di ruang kerjanya dan ia memaparkan terkait jumlah yang telah dibayarkan kepihak penyedia. (13/01/2025).
"Total yang sudah dibayarkan Rp. 8.459.664.203 berkisar 88,12%, tiga kali pembayaran, pembayaran pertama pada 07 Agustus 2024, pembayaran kedua 02 Desember 2024 dan terakhir pada 24 Desember 2024". Ungkapnya.
Lebih lanjut Kaban menjelaskan terkait progres progres pembangunan Gedung pelayanan perpustakaan fisik yang sudah selesai 92,77%, namun dibayarkan 88,12%.
"Menurut Perpus Fisik yang sudah selesai 92,77%, dan yang dibayarkan 88,12%, jadi masih ada sisanya". Paparnya.
Berdasarkan keterangan dari salah satu pekerja yang tidak ingin diungkapkan identitasnya, pada proyek pembangunan perpustakaan tersebut ia mengatakan disaat ia berjumpa jurnalis (02/01/2025) masih pengerjaan lantai dan atap.
"Kalau sekarang kurasa adalah bang 88% bahkan 90% pun lebih, tapi kalau waktu kita jumpa itu belum adalah bang, lantai sama atapnya aja belum siap waktu itu, bahkan masih banyak yang belum selesai di waktu itu". Jelasnya.
Dia juga mengatakan plang nama yang berada diatas sebelumnya sudah terpasang namun dikarenakan ada kesalahan teknis sehingga di bongkar kembali.
"Plang nama yang diatas aja dibongkar lagi, kemarin hanya pakai besi holow itu, info yang saya dengar gak bakalan tahan pakai holow makanya dipasang batu sekarang". Jelas pekerja itu.
Dikonfirmasi melalui WhatsApp kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip yang mana beliau sekaligus PPK pada proyek tersebut Namun hingga berita ini sampai ke redaksi beliau belum memberikan klarifikasinya kepada jurnalis.
Adapun hal yang ditanyakan kepada Kadis sekaligus PPK tentang Status Kontrak dari Pembangunan tersebut, Progres Pembangunan Diakhir Masakontrak (23/12/24), Sanki yang diberikan kepada pihak ketiga atas tidak selesainya sesuai jadwal kontrak dan Kapan target atas selesainya bangunan tersebut.
(Ricki Chan)
Komentar